8 Sayuran yang Wajib Dihindari Penderita Asam Urat

Kebutuhan pangan

Sayuran menyediakan nutrisi penting bagi kesehatan, seperti vitamin, mineral, serat, dan senyawa antioksidan. Meski menyehatkan dan mengandung nutrisi, beberapa sayuran ternyata tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi penderita asam urat.

Adapun makanan yang harus dihindari adalah makanan yang kadar purinnya tinggi. Sebab, beberapa makanan mengandung purin yang jika terlalu banyak dikonsumsi akan membuat kadar asam urat dalam tubuh naik.

Berikut beberapa jenis sayuran yang wajib dihindari penderita asam urat, berikut paparannya:

1. Buncis

Buncis menjadi salah satu sayuran yang sangat populer di Indonesia karena bisa diolah menjadi sedemikian rupa, seperti aneka tumisan dan menjadi bahan pelengkap. Namun, buncis dikenal memiliki fruktosa tinggi yang bisa menjadi pemicu asam urat.

2. Jamur

Jamur memiliki kandungan purin yang cukup tinggi dalam setiap porsinya. Oleh karena itu, pengidap asam urat wajib menghindari sayuran yang menjadi campuran di banyak hidangan ini.

3. Kembang Kol

Sayuran selanjutnya yang perlu dihindari adalah kembang kol. Sayuran ini biasanya hanya menjadi pelengkap di setiap hidangan. Kembang kol perlu dihindari oleh pengidap asam urat karena memiliki 23 gram purin di setiap 100 gramnya.

4. Asparagus

Asparagus memiliki kadar kalium dan folat tinggi. Akan tetapi, asparagus adalah salah satu sayuran yang perlu dihindari bagi penderita asam urat karena memiliki kandungan purin tinggi. Dalam asparagus, terdapat sekitar 23 gram purin di setiap 100 gram sayuran ini.

5. Bayam

Selain mudah diolah, bayam terkenal memiliki gizi tinggi seperti vitamin C, flavonoid, zat besi, beta karoten, dan luteins. Akan tetapi, penderita asam urat harus menghindari bayam karena memiliki kandungan purin yang tinggi. Dalam setiap 100 gramnya, terkandung sekira 57 gram purin.

6. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan juga mengandung purin tinggi. Kacang polong mengandung purin paling tinggi yakni 5-100 mg per 3,5 ons.

7. Melinjo

Jika dikonsumsi secara berlebihan, melinjo bisa menjadi pemicu penyakit asam urat. Melinjo memiliki kandungan purin tinggi yakni terdapat 150 miligram purin di setiap 100 gram.

8. Daun pepaya

Meski kaya akan khasiat sehatnya bagi tubuh, namun mengonsumsi daun pepaya diduga dapat meningkatkan asam urat karena mengandung purin.

kas138

Prabowo Janji di Depan Buruh Akan Hapus Outsourcing

Presiden Prabowo Hadiri Peringatan Hari Buruh Internasional, Monas, 1 Mei 2025. (Tangkapan layar YouTube Setpres RI)

Presiden Prabowo Subianto di hadapan kaum pekerja dalam aksi hari buruh internasional berjanji akan secepatnya menghapuskan sistem outsourcing.

“Saya akan meminta dewan kesejahteraan nasional mempelajari secepat-cepatnya, kita ingin menghapus outsourcing,” ungkap Prabowo dalam aksi buruh di Monas, Kamis (1/5/2025).

Pernyataan Prabowo tersebut menjawab salah satu dari sekian banyak tuntutan elemen buruh untuk menghapuskan sistem yang dianggap sering kali tidak berpihak kepada kelas pekerja.

Meski demikian, dirinya juga menegaskan akan menjaga kepentingan para investor.

Kalau gak investasi gak ada pabrik, kalian tak bekerja, jadi kita harus kerja sama. Dalam waktu dekat saya akan mengadakan pertemuan di Istana Bogor bertemu 150 pimpinan buruh yang akan saya pertemukan dengan 150 pemimpin perusahaan,” sebut Prabowo.

Enam poin tuntutan Buruh di Peringatan May Day:

1. Hapus outsourcing
2. Bentuk Satgas PHK
3. Wujudkan upah layak
4. Lindungi buruh dengan mengesahkan RUU Ketenagakerjaan baru
5. Lindungi Pekerja Rumah Tangga – Sahkan RUU PPRT
6. Berantas Korupsi – Sahkan RUU Perampasan Aset

Tak hanya dipusatkan di Jakarta, peringatan May Day juga akan digelar secara serentak di berbagai daerah di Indonesia.

Tercatat lebih dari 1 juta buruh akan turun ke jalan di sedikitnya 15 kabupaten/kota, antara lain: Surabaya, Semarang, Lampung, Medan, Palembang, Makassar, Batam, Cirebon, Palembang, Serang, Bekasi, Tangerang, Gresik, Banjarmasin, Pontianak, Balikpapan, dan berbagai daerah yang lain.

Respons Istana Terkait Ramalan IMF hingga Harga Emas Meroket

Prasetyo Hadi. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi buka suara mengenai laporan International Monetary Fund (IMF) terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Lembaga ekonomi dunia ini memangkas pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,7% pada tahun 2025 ini.

Prasetyo mengungkapkan pemerintah tetap optimistis terhadap sektor ekonomi Indonesia, karena memiliki fondasi yang kuat dan stabil, yang tercermin dari laju pertumbuhan ekonomi dan inflasi.

“Saya kira itu sah-sah saja, ada lembaga yang memberikan penilaian atau proyeksi pertumbuhan terhadap ekonomi bangsa kita. Kita akan tetap optimis. Optimisme yang dibangun berdasarkan data-data,” kata Prasetyo, dalam pesan suara, Rabu (30/4/2025).

Menurutnya, inflasi Indonesia masih terjaga dan masih menjadi salah satu yang terendah di dunia. Konsumsi rumah tangga juga masih terjaga, iklim investasi juga baik yang diperlihatkan dari realisasi investasi pada kuartal III-2025.

Selain itu pemerintah juga terus menawarkan kerja sama investasi, sekaligus berupaya mempermudah regulasi untuk penanaman modal.

“Jadi tidak ada masalah ada pandangan IMF, tapi kita percaya diri, kita yakin dengan kerja sama semua pihak, baik pemerintah, sektor swasta, para teman-teman saudara-saudara kita buruh, para pekerja dan masyarakat mari kita bersama kita bangun ekonomi kita dengan penuh optimisme,” kata Prasetyo.

Dalam kesempatan itu, Prasetyo juga membantah bahwa harga kenaikan harga emas merupakan salah satu kekhawatiran ekonomi Indonesia.

Prasetyo menjelaskan kenaikan harga emas tidak hanya terjadi di dalam negeri, akan tetap bagian dari pengaruh adanya kenaikan harga emas dunia. Pemicunya adalah geopolitik dan geoekonomi.

“Bahwa ada beberapa anggapan kenaikan (harga emas) ini apakah sinyal tentang kekhawatiran kondisi ekonomi, saya kira itu terlalu berlebihan,” kata Prasetyo.

Ia juga meminta adanya pandangan dan masukan yang konstruktif yang memberikan optimisme terhadap kondisi ekonomi Indonesia. Namun pemerintah tetap menghormati jika ada pandangan ahli terkait kekhawatiran ekonomi.

Lebih lanjut, menurutnya, komoditas emas dilihat masyarakat sebagai salah satu instrumen yang aman dan stabil. Sehingga dengan tren kenaikan harga ini membuat masyarakat terdorong untuk melakukan investasi.

Terlebih semenjak Indonesia memiliki bank emas. Sehingga masyarakat lebih mudah untuk melakukan investasi emas.

Tak Terbendung! 3 Alasan China Mampu Kalahkan AS di Panggung Global

Chinese and U.S. flags flutter near The Bund, before U.S. trade delegation meet their Chinese counterparts for talks in Shanghai, China July 30, 2019.  REUTERS/Aly Song

Persaingan antara China dan Amerika Serikat (AS) terus meruncing. Hal ini makin panas setelah Donald Trump menjadi Presiden AS dan menjatuhkan rangkaian tarif terhadap Negeri Tirai Bambu.

Terbaru, tarif Trump bahkan bisa mencapai 245% kepada barang-barang asal China. Ia beralasan hal ini untuk melindungi industri dalam negeri AS yang terpuruk akibat persaingan dengan barang murah yang datang dari seberang Pasifik.

Kemajuan China ini tidak lepas dari kemampuan industrinya yang terus tumbuh dan berkembang secara masif. Hal ini pun ikut menghela industri pertahanan, yang dibuktikan dari perkembangan kekuatan militer Beijing yang besar.

Berikut sejumlah penjelasan terkait perkembangan China hingga akhirnya dapat merebut takhta dalam hegemoni global sebagaimana dikutip berbagai sumber, Senin (28/4/2025):

1. Kebangkitan Militer China

Kontes AS-China adalah bagian terbaru dalam bentrokan lama antara kekuatan yang berkuasa dan yang sedang bangkit. Ini adalah pertempuran dalam perang yang lebih panjang tentang apakah kediktatoran atau demokrasi akan menguasai dunia. 

Setelah Perang Dingin pertama, AS mengejar perdagangan yang menguntungkan dan saling memperkaya dengan China. Namun, AS juga mempertahankan aliansinya, dan banyak kekuatan militer, di Pasifik untuk mencegah Beijing memaksa negara-negara tetangganya.

Di sisi lain, selama beberapa dekade, China telah membangun kemampuan untuk memenangkan persaingan itu. Pembangunan militernya yang memecahkan rekor dimulai pada tahun 1990-an. Bahkan, Beijing juga mengembangkan persenjataan nuklirnya.

Namun, peta persaingan berubah setelah tahun 2010-an. Di era ini, persaingan mulai terjadi secara lebih terbuka. Ini dibuktikan dengan kecemasan Amerika, yang hasilnya adalah persaingan yang lebih tajam.

2. Perang Teknologi

Kontes China-Amerika pada dasarnya adalah kontes teknologi-ekonomi. Kekuatan ekonomi menopang kekuatan strategis. Selama bertahun-tahun, orang Amerika bertaruh bahwa kebangkitan ekonomi global tunggal yang terintegrasi akan menjadi kekuatan untuk perdamaian. Namun saat ini, saling ketergantungan menjadi sumber konflik dan kerentanan.

China berusaha keras untuk mengendalikan titik-titik kemacetan teknologi dan rantai pasokan. China menggunakan pasarnya yang luas, basis manufaktur yang mengalahkan dunia, dan praktik perdagangan yang tidak adil untuk memaksa negara lain.

AS telah menanggapinya dengan tarif, kontrol ekspor, dan senjata perang ekonomi lainnya. Di bawah Presiden Joe Biden, Amerika juga melakukan investasi inovatif dalam semikonduktor dan kendaraan listrik.

Persaingan teknologi dan perdagangan ini merupakan pertarungan untuk supremasi ekonomi. Ini juga merupakan pertarungan untuk mempengaruhi negara lain. Inisiatif Sabuk dan Jalan China menggunakan pinjaman, pembangunan infrastruktur, dan perdagangan untuk menggoda negara-negara agar mengikuti jejak Beijing. Dorongan 5G global Huawei dimaksudkan untuk memperkuat pengaruh China di negara-negara di seluruh dunia.

Bahkan sebelum Trump memberlakukan tarif besar-besarannya terhadap China, globalisasi yang memabukkan di era pasca-Perang Dingin telah berakhir. Namun, untuk menang di era baru yang menegangkan ini, diperlukan lebih dari sekadar perceraian AS-China.

“Tujuannya adalah untuk menjinakkan China yang sedang bangkit dengan mengikatnya pada tatanan global yang dipimpin AS, dan bahkan mengubahnya dengan memberdayakan pengaruh liberal di dalamnya. Ketika pejabat PKC menuduh Amerika mencoba mengubah dan membatasi China, mereka tidak sepenuhnya salah,” ujar Profesor Terhormat di Sekolah Studi Internasional Lanjutan Universitas Johns Hopkins, Hal Brands.

3. Washington Kehilangan Teman

AS telah lama berjuang untuk memobilisasi sumber daya guna bersaing dengan proyek infrastruktur China di belahan bumi selatan. Namun Washington, tidak seperti Beijing, tidak bisa begitu saja memberi tahu perusahaan dan banknya untuk melayani kepentingan negara di luar negeri.

AS memusnahkan perangkat perang informasinya setelah Perang Dingin. Komunitas intelijennya, kabarnya, masih memulihkan diri dari penghancuran jaringan mata-matanya di China. Hingga baru-baru ini, Amerika setidaknya secara bertahap kembali terlibat dalam pertarungan di bidang ini dan bidang lainnya. Sekarang, Amerika melucuti senjatanya secara sepihak.

Trump telah menutup Badan Pembangunan Internasional AS, menghentikan program bantuan luar negeri utama. Ia telah membuat Dana Abadi Nasional untuk Demokrasi kekurangan dana. Menutup Radio Free Asia juga merupakan gol bunuh diri dalam persaingan informasi. Amerika juga kehilangan pijakan dalam permainan nilai.

Sifat politik Amerika yang terpolarisasi dan disfungsional merusak citranya. Begitu pula pemerintahan yang meremehkan kendala demokrasi di dalam negeri dan merendahkan pembelaan terhadap nilai-nilai liberal di luar negeri. Kecenderungan tersebut dapat memperburuk resesi demokrasi global yang hanya menguntungkan China yang otokratis.

Kashmir: Surga Dunia di Tengah Pusaran Konflik 2 Kekuatan Nuklir Asia

Bunga di Kashmir. (AP/Dar Yasin)

Hubungan antara India dan Pakistan memburuk pascapenembakan massal menewaskan 26 turis di wilayah Kashmir yang dikelola New Delhi. Kelompok Perlawanan Kashmir disebut menjadi dalang dibalik insiden tersebut.

Kelompok tersebut, yang juga dikenal sebagai Kashmir Resistance atau The Resistance Front, merupakan kedok bagi organisasi militan yang berbasis di Pakistan seperti Lashkar-e-Taiba dan Hizbul Mujahideen.

Namun, dalam pernyataan terbaru di platform X, kelompok ini “dengan tegas” membantah keterlibatan mereka.

Mereka mengeklaim bahwa “intrusi siber” bertanggung jawab atas unggahan awal yang mengaku bertanggung jawab.

Yang jelas, serangan mematikan tersebut telah memicu aksi balasan dan menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi militer lainnya antara kedua negara yang memiliki senjata nuklir.

India dan Pakistan sama-sama menguasai sebagian wilayah Kashmir tetapi mengklaimnya secara penuh, dan telah berperang tiga kali di wilayah pegunungan tersebut. Pada tahun 2019, jet tempur India mengebom sejumlah target di Pakistan setelah serangan militan lintas batas menewaskan sedikitnya 40 personel paramiliter India di wilayah Kashmir.

Setelah kasus penembakan massal pada 22 April terjadi, New Delhi dan Islamabad sejak itu telah melakukan hukuman balasan setelah insiden tersebut, termasuk menurunkan hubungan diplomatik dan perdagangan, menutup penyeberangan perbatasan utama, dan mencabut visa bagi warga negara masing-masing, serta menangguhkan partisipasinya dalam perjanjian pembagian air yang penting.

Pakistan sendiri telah membantah terlibat dan mengatakan bahwa setiap upaya untuk menghentikan atau mengalihkan air milik Pakistan akan dianggap sebagai tindakan perang.

Pada tanggal 26 April, Pakistan menyerukan penyelidikan “netral” atas pembunuhan tersebut, dengan mengatakan bahwa pihaknya “tetap berkomitmen pada perdamaian” dan bersedia bekerja sama dalam penyelidikan apa pun.

Meski begitu, pasukan India dan Pakistan pada tanggal 25 April saling tembak untuk hari kedua berturut-turut di sepanjang Garis Kontrol (LOC) yang memisahkan kedua negara di Kashmir yang disengketakan. Ini menjadi pusat dari dua dari tiga perang yang telah diperjuangkan keduanya.

Dengan ketegangan yang membara, episode tersebut membuat pemerintah khawatir bahwa India dan Pakistan sekali lagi berada di ambang konflik.

Ketegangan yang Meningkat

India dan Pakistan masing-masing mengklaim Kashmir sejak perang pecah setelah pemisahan anak benua itu oleh Inggris pada tahun 1947. Bentrokan perbatasan telah lama menciptakan ketidakstabilan di Asia Selatan.

Kedua musuh bebuyutan ini juga telah berperang tiga kali di Kashmir, tempat pemberontak bersenjata telah menentang kekuasaan India selama beberapa dekade. Banyak warga Muslim Kashmir mendukung tujuan pemberontak untuk menyatukan wilayah tersebut, baik di bawah kekuasaan Pakistan atau sebagai negara merdeka.

India telah menuduh Pakistan mengobarkan kekerasan di sana selama beberapa dekade, tuduhan yang dibantah oleh Islamabad. Puluhan ribu warga sipil, pemberontak, dan pasukan pemerintah telah tewas dalam konflik tersebut selama bertahun-tahun.

Serangan militan besar terakhir di wilayah Kashmir India terjadi pada tahun 2019, ketika puluhan personel keamanan India tewas. Setelah serangan itu, India melancarkan pertempuran udara yang berhenti tepat sebelum perang habis-habisan.

Setelah serangan Pahalgam, komentar di media India, yang sebagian besar berpihak pada pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi, dan pembicaraan di antara para pemimpin politik negara itu condong ke arah melancarkan serangan militer terhadap Pakistan.

“Kami tidak hanya akan menghubungi mereka yang telah melakukan insiden ini. Kami juga akan menghubungi mereka yang, berada di balik layar, telah bersekongkol untuk melakukan tindakan jahat seperti itu di tanah India,” kata Menteri Pertahanan India Rajnath Singh pada tanggal 23 April.

India juga memulai latihan udara dan laut skala besar pada tanggal 24 April, yang menurut para analis dapat membuka jalan bagi aksi militer.

“Ada banyak hal yang tidak terduga yang harus dihadapi Modi, termasuk kemampuan signifikan Angkatan Darat Pakistan,” tulis analis politik India C. Raja Mohan di Indian Express.

“Namun mengingat sifat serangan yang mengerikan dan kemarahan yang telah mengguncang negara – para korban berasal dari 15 negara bagian di seluruh India – PM mungkin tidak punya pilihan selain mengeksplorasi beberapa risiko besar.”

Sementara Himayat Ullah, seorang ilmuwan politik di Universitas Quaid-e Azam di Islamabad, mengatakan kepada RFE/RL bahwa ia yakin baik New Delhi maupun Islamabad menyadari risiko eskalasi lebih lanjut dan akan berusaha menghindari “perang besar-besaran” tetapi “untuk menunjukkan kepada rakyatnya, India dan pemerintah Modi mungkin akan melakukan beberapa tindakan terbatas.”

Bukti Terbaru, China Lagi Kecanduan Durian

Ekspor Durian Diam-Diam Terbang 515%

Dalam hiruk-pikuk kota dan platform e-commerce di China, ada satu komoditas yang terus melonjak nilainya durian. Bukan sekadar buah tropis biasa, durian telah menjelma menjadi simbol gaya hidup premium di Negeri Tirai Bambu disukai, dicari, bahkan ditanam sendiri.

Menurut SCMP, China saat ini mengonsumsi lebih dari 85% pasokan durian global setiap tahun. Pada 2024, impor durian mencapai 1,56 juta ton senilai hampir US$7 miliar. Angka ini menyalip banyak komoditas strategis lain, memperlihatkan betapa gilanya pasar domestik terhadap buah berduri ini. “Durian adalah buah paling kontrarian-saat sektor lain lesu, permintaan durian tetap naik,” kata Michael Wang, konsultan dan broker lahan durian di China.

Tren ini bukan sekadar ledakan sementara. Bagi kalangan kelas menengah hingga menengah atas, durian adalah simbol status. Di supermarket mewah atau di festival belanja online, durian montong asal Thailand atau musang king Malaysia bisa ludes hanya dalam hitungan menit. Selera ini pula yang mendorong terbukanya pasar China bagi pemasok baru, Vietnam (2022), Filipina (2023), dan Malaysia (2024).

Namun, kegilaan ini memunculkan satu pertanyaan penting, apa jadinya jika China mulai menanam durian sendiri? Jawabannya sedang tumbuh di provinsi tropis Hainan.

Di lahan seluas hampir 40 hektare, seorang pria bernama Huang Qijun merawat lebih dari 10.000 pohon durian setiap hari. Ia menggunakan aplikasi ponsel untuk mengaktifkan penyiraman otomatis, tetapi tetap harus memanjat dan menyerbuki bunga secara manual setiap malam. “Merawat durian seperti membesarkan anak. Semuanya harus teliti,” kata Huang kepada South China Morning Post.

Produksi durian lokal baru dimulai beberapa tahun terakhir, tapi hasilnya mulai terasa. Pada 2023, Youqi Agricultural perusahaan tempat Huang bekerja memanen 50 ton durian, naik menjadi 260 ton tahun berikutnya. Tahun ini, targetnya 500-600 ton. Setiap buah bahkan sudah terjual habis sejak ukurannya sebesar bola pingpong.

Meski demikian, produksi dalam negeri belum mampu menyaingi Thailand dan negara Asia Tenggara lain dari sisi volume dan harga. Durian lokal bisa dua kali lebih mahal karena cuaca yang tak stabil dan biaya tenaga kerja tinggi. Namun di sisi rasa, durian Hainan punya senjata rahasia. dipanen matang dari pohon dan dikirim langsung dalam 48 jam ke konsumen tanpa proses pematangan kimia seperti durian impor.

Menurut Du Baizhong, GM Youqi Agricultural, “China tak akan bisa menggantikan Asia Tenggara sebagai pemasok, tapi kita bisa bermain di kualitas.” Strateginya mirip seperti pertanian Jepang, lahan sempit, tapi hasil maksimal.

Namun hal ini juga menunjukkan peluang Indonesia masih terbuka lebar asal bisa menjawab tiga tantangan utama standar mutu, logistik, dan branding.

Thailand dan Vietnam sempat menghadapi pemblokiran karena gagal memenuhi standar karantina dan keamanan pangan. Indonesia pun harus belajar dari situ.

Indonesia punya modal kuat, produksi durian nasional mencapai 2 juta ton per tahun, salah satu yang terbesar di Asia Tenggara. Namun, mayoritas buahnya belum masuk pasar ekspor karena keterbatasan pascapanen, kemasan, dan infrastruktur logistik. Untuk itu, strategi awal Indonesia difokuskan pada durian beku dengan keunggulan umur simpan yang lebih panjang dan biaya kirim lebih efisien.

Model ini sudah diterapkan Malaysia sebelum mereka akhirnya menembus pasar durian segar. Jika Indonesia berhasil membangun sistem ekspor langsung misalnya dari Pelabuhan Pantoloan, Sulawesi Tengah, ke China dalam waktu hanya seminggu maka biaya logistik bisa ditekan. Tapi keberhasilan tetap bergantung pada penguatan teknologi, promosi durian beku, dan diferensiasi produk seperti pulp atau olahan makanan.

Meski begitu, permainan durian bukan hanya soal ekspor tapi juga diplomasi. China kini menjadikan durian sebagai alat penguat hubungan dagang dengan ASEAN. Lewat strategi yang disebut sebagai “durian diplomacy,” China membuka pintu bagi lebih banyak negara untuk mengakses pasarnya. Indonesia harus sigap menangkap momen ini sebelum momentum berlalu.

Pada akhirnya, kegilaan China terhadap durian bukan hanya soal rasa tetapi identitas, pengalaman, dan hasrat akan produk yang eksotis tapi dekat. Dari impor miliaran dolar hingga percobaan menanam di tanah sendiri, bagi China durian telah menjadi salah satu buah yang dirayakan.

Sleeping Prince Saudi Rayakan Ulang Tahun ke-36 Usai Koma Dua Dekade

Pangeran Al Waleed bin Khaled bin Talal Koma selama 17 Tahun (Tangkapan Layar)

Pangeran Arab Saudi, Al-Waleed bin Khaled bin Talal, yang dikenal luas sebagai Sleeping Prince atau “Pangeran Tertidur,” baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-36 pada Jumat, 18 April 2025. Meski, sang pangeran masih dalam kondisi koma yang telah berlangsung lebih dari dua dekade.

Pangeran Al-Waleed tidak sadarkan diri sejak 2005 setelah mengalami kecelakaan mobil parah di London. Sejak itu, ia terus bergantung pada alat bantu kehidupan seperti ventilator mekanis dan selang makanan untuk bertahan hidup.

Melansir Roya News, selama 24 jam terakhir sejak Jumat pekan lalu ulang tahunnya menjadi perhatian luas di platform X. Ribuan pengguna media sosial mengirimkan doa, harapan, serta ungkapan refleksi hingga menjadikan kisah Pangeran Al-Waleed sebagai simbol ketabahan dan keyakinan bagi banyak orang di dunia Arab.

Dalam catatan terakhir, Pangeran Al-Waleed sempat menunjukkan sedikit respons pada 2019, seperti mengangkat jari atau sedikit menggerakkan kepala. Namun, gerakan kecil itu tidak menandakan kembalinya kesadaran penuh.

Saat ini, ia dirawat di King Abdulaziz Medical City di Riyadh di bawah pengawasan tim medis khusus. Keluarganya, termasuk ayahnya, Pangeran Khaled bin Talal, dan ibunya, Putri Reema binti Talal, tetap menunjukkan harapan yang kuat.

Putri Reema pernah menggambarkan, “jiwa anaknya masih ada,” sementara Pangeran Khaled tetap teguh menolak untuk mencabut alat bantu kehidupan, sebab a meyakini “Yang Maha Kuasa yang telah menjaga jiwanya selama ini juga mampu menyembuhkannya.”

Meski tak ada pembaruan medis baru dari pihak keluarga bertepatan dengan ulang tahun tahun ini, banjir dukungan di media sosial menunjukkan kisah Pangeran Al-Waleed tetap menjadi sumber inspirasi dan simpati di seluruh kawasan.

Para ahli medis mengakui kemungkinan pulih setelah koma selama bertahun-tahun sangat kecil. Namun, kemajuan di bidang ilmu saraf tetap memberi secercah harapan akan kemungkinan baru di masa depan. Untuk saat ini, kondisi sang pangeran dilaporkan masih belum berubah.

Tentara India-Pakistan Baku Tembak di Kashmir, Awas Jadi Perang Nuklir

Sebanyak 26 orang tewas dalam serangan yang terjadi di Kashmir yang dikelola India, usai sekelompok orang bersenjata menembaki wisatawan. (Tangkapan Layar Video Reuters/ANI / @OmarAbdullah VIA X)

Ketegangan antara India dan Pakistan terus meningkat menyusul insiden baku tembak terbaru di sepanjang Garis Kontrol (Line of Control/LoC) di wilayah Kashmir yang diperebutkan.

Kontak senjata ini terjadi setelah serangan berdarah yang menewaskan 26 warga sipil, yang memicu kemarahan nasional di India dan menimbulkan kekhawatiran global akan potensi eskalasi konflik antara dua negara bersenjata nuklir tersebut.

Pejabat pemerintahan Pakistan di wilayah Kashmir yang dikuasai Islamabad, Syed Ashfaq Gilani, mengonfirmasi bahwa terjadi pertukaran tembakan antara pasukan kedua negara pada Kamis malam.

“Tidak ada penembakan terhadap populasi sipil,” ujarnya kepada kantor berita AFP, Jumat (25/4/2025), menegaskan bahwa bentrokan terbatas terjadi di zona militer.

Militer India membenarkan insiden tersebut, menyebut bahwa penembakan senjata ringan dimulai oleh pihak Pakistan dan mereka meresponsnya secara “efektif.”

Sementara itu, tiga pejabat militer India mengatakan kepada Reuters bahwa tentara Pakistan melepaskan tembakan ke posisi India dengan senjata ringan, tetapi tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Meski demikian, belum ada pernyataan resmi dari pihak militer Pakistan mengenai kejadian tersebut. Seperti banyak insiden sebelumnya di perbatasan Kashmir, kedua negara kerap saling menyalahkan atas insiden pelanggaran gencatan senjata.

Ketegangan ini muncul di tengah sorotan internasional setelah serangan mematikan pada Selasa lalu di dekat Pahalgam, Kashmir yang dikuasai India. Penyerangan tersebut menjadi yang paling mematikan terhadap warga sipil dalam lebih dari 25 tahun terakhir dan mengguncang klaim pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi bahwa situasi di wilayah itu telah stabil.

Pihak berwenang India pun merespons dengan operasi pencarian besar-besaran, mengerahkan drone pengintai, menambah jumlah pasukan, serta menghancurkan rumah-rumah milik tersangka militan. Salah satu dari dua rumah yang dihancurkan disebut milik pelaku yang terlibat dalam serangan Selasa.

India juga melancarkan latihan militer besar-besaran, termasuk latihan udara bertajuk “Gagan Shakti” yang menampilkan jet tempur Rafale dan skuadron elit, serta manuver angkatan laut dan uji coba rudal darat-ke-udara. Latihan ini dinilai para analis sebagai sinyal bahwa India mempertimbangkan respons militer terhadap insiden di Kashmir.

Pimpinan Angkatan Darat India, Jenderal Upendra Dwivedi, dijadwalkan memimpin evaluasi keamanan tingkat tinggi di Srinagar, ibukota wilayah Kashmir yang dikuasai India. Kunjungan ini memperlihatkan meningkatnya aktivitas militer dan diplomatik India dalam menanggapi serangan tersebut.

Sementara itu, Perdana Menteri India Narendra Modi dalam pidatonya pascaserangan bersumpah untuk mengejar para pelaku.

“Saya katakan kepada seluruh dunia: India akan mengidentifikasi, mengejar, dan menghukum setiap teroris dan pendukung mereka. Kami akan memburu mereka sampai ke ujung dunia,” tegas Modi.

Polisi India mengidentifikasi dua dari tiga pelaku sebagai warga negara Pakistan dan satu lainnya warga India. Mereka juga mengaitkan kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan, yakni The Resistance Front, sebagai proksi dari kelompok teroris yang berbasis di Pakistan, Lashkar-e-Taiba.

Pemerintah India bahkan menawarkan hadiah sebesar 2 juta rupee untuk informasi yang mengarah pada penangkapan masing-masing pelaku.

Sebagai respons diplomatik, India langsung menangguhkan perjanjian pembagian air, menutup perbatasan darat utama dengan Pakistan, menurunkan hubungan diplomatik, dan mencabut visa warga Pakistan.

Di sisi lain, Pakistan mengusir diplomat dan penasihat militer India, menangguhkan pemberian visa bagi warga India (kecuali jemaah Sikh), serta menutup perbatasan dari sisi Pakistan. Islamabad juga memperingatkan bahwa setiap upaya India untuk memblokir aliran air dari Sungai Indus akan dianggap sebagai “tindakan perang.”

Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif memimpin rapat Dewan Keamanan Nasional yang langka bersama para pejabat militer tertinggi untuk merespons ketegangan ini. Dalam pernyataannya, pemerintah Pakistan menyebut upaya mengaitkan negaranya dengan serangan Pahalgam sebagai “tidak berdasar” dan memperingatkan bahwa “setiap ancaman terhadap kedaulatan Pakistan akan dibalas dengan tegas dalam semua aspek.”

Di tengah krisis ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengimbau kedua negara untuk menahan diri.

“Kami sangat menyerukan kepada kedua pemerintahan untuk menahan diri semaksimal mungkin, dan memastikan bahwa situasi tidak memburuk lebih lanjut,” tutur juru bicara PBB, Stephane Dujarric

“Setiap isu antara Pakistan dan India, kami percaya, dapat dan seharusnya diselesaikan secara damai melalui keterlibatan bersama yang bermakna,” imbuhnya.

Togel 4D

Stephen Duffus Weiss Mundur dari Kursi Wakil Direktur Utama Protelindo

Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), yang merupakan anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) telah menyetujui pengunduran diri Stephen Duffus Weiss dari posisinya sebagai Wakil Direktur Utama.

“Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham di Luar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 23 April 2025, Perseroan telah menyetujui pengunduran diri Bapak Stephen Duffus Weiss dari posisinya sebagai Wakil Direktur Utama,” tulis manajemen melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (24/4).

Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Ario Wibisono
Komisaris: Kenny Harjo
Komisaris Independen: Kusmayanto Kadiman
Komisaris Independen: John Aristianto Prasetio

Dewan Direksi
Direktur Utama: Ferdinandus Aming
Direktur: Santoso
Direktur: Eko Santoso Hadiprodjo
Direktur: Indra Gunawan
Direktur: Anita Anwar
Direktur: Juliawati Gunawan Halim

Manajemen memastikan tidak terdapat dampak negatif material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha Perseroan atas perubahan anggota Direksi dan Dewan Komisaris tersebut

Tanda Kiamat di Depan Mata, IMF Ungkap Fakta Tak Terduga

Pemandangan drone menunjukkan perahu-perahu di bendungan La Boquilla yang airnya rendah, saat Meksiko berpendapat bahwa kekeringan bersejarah yang dipicu oleh perubahan iklim membuat mustahil untuk memenuhi komitmen airnya kepada Amerika Serikat berdasarkan perjanjian tahun 1944, di San Francisco de Conchos, Meksiko, 5 April 2025. (REUTERS/Jose Luis Gonzalez)

Suhu Bumi kian panas akibat perubahan iklim yang disebabkan emisi karbon. Januari 2025 lalu tercatat sebagai Januari terpanas sepanjang sejarah, menurut laporan lembaga observasi Bumi Uni Eropa, Copernicus.

Suhu permukaan rata-rata tercatat 13,23 derajat Celcius atau 0,79 derajat Celcius di atas rata-rata Januari 1991-2020. Tak cuma itu, Januari 2025 menunjukkan peningkatan suhu 1,75 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri.

Awal 2025 juga menandai bulan ke-18 dalam 19 bulan terakhir yang menunjukkan suhu permukaan udara rata-rata global lebih dari 1,5 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri.

Data tersebut menunjukkan pentingnya upaya berbagai pihak untuk bersama-sama menurunkan emisi karbon dan gas rumah kaca. Namun, perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) membutuhkan daya listrik yang besar dan berkontribusi terhadap peningkatan emisi karbon dan gas rumah kaca.

AI dinilai dapat membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia. Ada banyak sisi positifnya, tetapi konsekuensinya terhadap perubahan iklim tak bisa dianggap remeh. 

Di tengah dilema tersebut, Dana Moneter Internasional (IMF) mengungkap fakta mengejutkan. IMF menyebut pertumbuhan ekonomi dari AI diprediksi akan menggenjot kenaikan produksi barang dan jasa global (global output) sekitar 0,5% antara tahun 2025 dan 2030.

Angka itu diklaim melebihi biaya yang harus dikeluarkan akibat peningkatan emisi karbon dari fasilitas data center untuk menjalankan model AI.

Laporan IMF yang dirilis dalam pertemuan tahunan di Washington menggarisbawahi peningkatan global output tersebut tak akan tersebar secara seimbang di seluruh dunia. IMF meminta pemangku kebijakan dan pebisnis untuk menurunkan biaya agar dampak pertumbuhan bisa dirasakan secara meluas.

Pada dasarnya, IMF mengindikasikan bahwa pengembangan teknologi AI mendatangkan lebih banyak manfaat ketimbang mudarat.

“Meski ada tantangan terkait harga listrik yang lebih tinggi dan emisi gas rumah kaca, pertumbuhan PDB dari AI kemungkinan lebih besar ketimbang biaya tambahan untuk menanggulangi emisi,” menurut laporan IMF, dikutip dari Reuters, Rabu (23/4/2025).

“Biaya sosial dari emisi tambahan terhitung kecil jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan dari AI. Namun, tetap ada kekhawatiran terkait emisi,” tertulis dalam laporan bertajuk “Power Hungry: How AI Will Drive Energy Demand”.

Pengembangan AI telah mendorong peningkatan permintaan daya listrik dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini terjadi di saat dunia masih pontang-panting dalam mereduksi emisi karbon yang membawa petaka di Bumi.

Laporan IMF mencatat bahwa ruang yang didedikasikan untuk gudang-gudang berisi server di Virginia Utara, yang memiliki konsentrasi data center terbesar di dunia, secara kasar sudah setara dengan luas lantai delapan Gedung Empire State.

Diprediksi AI akan membutuhkan listrik global lebih dari 3 kali lipat dibandingkan saat ini, yakni sekitar 1.500 terawatt-hours (TWh) pada 2030 mendatang. Angka itu 1,5 kali lipat lebih besar ketimbang kebutuhan listrik untuk mobil listrik pada periode yang sama.

Peningkatan emisi karbon ini membutuhkan komitmen nyata dari para raksasa teknologi dunia yang berjanji akan mengurangi emisi dari data center dengan meningkatkan penggunaan energi ramah lingkungan.

IMF mengestimasikan AI akan meningkatkan emisi gas rumah kaca sekitar 1,2% antara 2025-2030. Kebijakan energi hijau akan membatasi peningkatan tersebut menjadi 1,3Gt.

Dengan menggunakan angka US$39 per ton untuk mengukur biaya sosial dari emisi tersebut, IMF memperkirakan biaya tambahan tersebut sebesar US$50,7 hingga US$66,3 miliar.

Angka itu lebih kecil dari keuntungan pendapatan yang dikaitkan dengan peningkatan tahunan 0,5% poin pada PDB global yang dikatakannya dapat dihasilkan oleh AI.

Analis independen mengatakan dampak ekonomi dan lingkungan dari AI akan sangat bergantung pada bagaimana AI digunakan. Terutama apakah AI dapat menghasilkan peningkatan efisiensi dalam penggunaan energi atau pola konsumsi keseluruhan yang lebih berkelanjutan.

The Grantham Research Institute on Climate Change and the Environment mengatakan hal itu bahkan dapat menyebabkan pengurangan menyeluruh dalam emisi karbon jika mempercepat kemajuan dalam teknologi rendah karbon di sektor listrik, pangan, dan transportasi.

“Tetapi kekuatan pasar saja tidak mungkin berhasil mendorong penerapan AI menuju aksi iklim,” kata rekan kebijakan Grantham, Roberta Pierfederici.

“Pemerintah, perusahaan teknologi, dan perusahaan energi harus berperan aktif dalam memastikan AI digunakan secara sengaja, adil, dan berkelanjutan,” katanya.

Ia menekankan perlunya pendanaan R&D dan kebijakan untuk mengatasi ketimpangan yang diperburuk oleh kemajuan AI.

Kas138