Saat Harga Naik di Dalam Negeri, Ekspor Kelapa RI Tembus US$45,6 Juta

Ilustrasi Kelapa. (Dok. Freepik)

Harga kelapa bulat atau parut di sejumlah pasar di Jakarta dan sekitarnya melonjak tajam. Harganya menembus Rp 20.000 – Rp25.000 per butir pada minggu lalu. Para pedagang mengeluhkan pasokan yang menipis dan menyebut ekspor besar-besaran ke China sebagai penyebab utama kelangkaan barang di dalam negeri.

Menteri Perdagangan Budi Santoso membenarkan bahwa penyebab harga kelapa bulat yang mengalami kenaikan cukup tinggi adalah naiknya ekspor kelapa. Alhasil, ini menyebabkan pasokan di dalam negeri pun makin terbatas dan alhasil menyebabkan harganya meroket.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang Januari-Maret 2025, ekspor untuk kelapa yang masih dalam kulit mencapai US$ 45,6 juta. Sementara itu, ekspor kopra (daging buah kelapa dikeringkan) itu US$ 5,9 juta. Jika dibandingkan Januari-Maret 2024, BPS mencatat ada penurunan.

“Beberapa catatan kami tentang ekspor kelapa dan kopra untuk Januari – Maret 2025. Kelapa yang masih di dalam kulit, itu total ekspornya US$ 45,6 juta rasional sepanjang Januari sampai Januari 2025. Lalu ekspor kopra, itu US$ 5,9 juta. Ini dibandingkan 2024, ada penurunan,” papar Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Kantor BPS, Senin (21/4/2025).

Sayangnya, dia tidak memaparkan berapa perbandingan ekspor dari bulan ke bulan sepanjang 2025. Adapun negara tujuan ekspor kepala dengan kulit tertinggi RI adalah Tiongkok sebsar US$ 43,1 juta, Vietnam US$ 2,06 juta, Thailand US$ 299 ribu, dan negara lainnya US$ 144 ribu.

Sementara itu, Kemendag rencananya akan mempertemukan pelaku industri kelapa dengan eksportir kelapa. Hal ini dilakukan untuk merumuskan kesepakatan antara keduanya agar tidak ada yang dirugikan.

Bahkan, Kemendag juga akan mempertemukan pengusaha dan eksportir dengan para petani.

“Kami sudah menemukan ya antara industri dan eksportirnya. Biar nanti ada kesempatan yang lebih baik. Karena kita juga di dalam negeri membutuhkan, tetapi harga tentunya juga kalau murah kan petani, eksportir kan tidak mau. Jadi nanti kita cari kesepakatan yang lebih baik,” ujar Budi.

Kas138

Kabar Akuisisi PaninBank (PNBN) Muncul Lagi, Ini Kata Bosnya

Bank Panin

Kabar akuisisi PT Bank Panin Tbk (PNBN) kembali muncul. Bank dengan aset terbesar se-Asia Tenggara, DBS Group, menjadi peminat terdepan untuk membeli saham pengendali di PT Bank Pan Indonesia Tbk. (PNBN). Hal ini diungkapkan oleh tiga orang yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters, dikutip Senin (21/4/2025).

Salah satu sumber mengatakan kepada Reuters bahwa DBS asal Singapura itu bersaing dengan CIMB Group asal Malaysia, di putaran kedua proses penawaran.

Adapun sekitar 86% dari Panin Bank, bank terbesar ke-12 di Indonesia, siap dijual. Pada penutupan pasar hari Selasa, kepemilikan gabungan yang dimiliki oleh ANZ asal Australia,  dan keluarga Gunawan bernilai US$1,8 miliar atau sekitar Rp30,20 triliun (kurs Rp16.781/US$).

ANZ, yang memiliki 39% saham menurut data LSEG, telah berupaya menjual sahamnya di PNBN sejak 2013. Sedangkan keluarga Gunawan, yang mendirikan bank itu, fleksibel atas berapa banyak yang akan dijual dan jumlahnya akan bergantung pada harga penawaran, sebagaimana diungkapkan beberapa sumber.

Menurut dua orang tersebut, penawaran yang mengikat untuk saham tersebut akan jatuh tempo pada akhir April atau awal Mei, tergantung pada kondisi pasar. Kedua sumber menambahkan, bahwa pemikiran para penawar dapat berubah.

Sumber tersebut menolak untuk diidentifikasi karena masalah tersebut bersifat pribadi.

DBS, ANZ, dan CIMB menolak berkomentar. Presiden Direktur Panin Bank Herwidayatmo merujuk permintaan komentar Reuters kepada pemegang saham pengendali.

“Seperti saya pernah kemukakan sebelumnya, manajemen PaninBank tidak terlibat dalam rencana ‘shareholders’ action’ ini. Jadi mungkin lebih baik ditanyakan kepada pemegang saham pengendali PaninBank,” katanya saat dihubungi CNBC Indonesia, Senin (21/4/2025).

Jika berhasil, akuisisi saham Panin Bank oleh DBS akan menjadi kesepakatan pertama di bawah CEO baru DBS, Tan Su Shan. Tan, yang akan memangku jabatan tersebut pada 28 Maret, mengatakan kepada Reuters minggu ini bahwa DBS terbuka untuk melakukan akuisisi tambahan jika sesuai secara strategis, menciptakan nilai tambah, dan meningkatkan pendapatan dalam jangka waktu yang dapat diterima.

Para analis mengatakan bahwa kesepakatan tersebut akan mendorong DBS, yang memiliki unit di Indonesia, untuk masuk dalam jajaran 10 bank terbesar di negara tersebut.

Sementara itu, saham PaninBank telah jatuh sekitar seperlimanya sepanjang tahun ini, merosot bersama dengan saham Indonesia lainnya dan rupiah karena kekhawatiran investor terhadap kebijakan pemerintah dan kesehatan fiskal negara tersebut meningkat.

Saham PNBN sempat naik 2,62% ke level 1.765 pagi ini. Akan tetapi pada sesi kedua saham PNBN mengalami koreksi 3,81% ke level 1.640.

Seiring dengan hal tersebut, saham grup Panin lainnya juga ikut melesat. Saham PNLF naik 5,35% ke level 394. 

kas138

‘Menteri Silaturahmi ke Jokowi Jangan Dianggap Matahari Kembar’

Prasetyo Hadi. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi buka suara mengenai kunjungan beberapa menteri Kabinet Merah Putih ke kediaman Presiden ke-7 RI Joko Widodo, beberapa waktu lalu. Menurut Prasetyo, hal tersebut tidak perlu dipermasalahkan.

“Saya kira itu wajar-wajar saja,” katanya di Wisma Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/5/2025).

Begitu juga dengan kunjungan dari peserta didik Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri (Sespimmen Lemdiklat Polri) ke kediaman Jokowi. Menurut Prasetyo, kunjungan itu juga sebatas silaturahmi.

“Sebagai kepala pemerintahan yang menjabat dua periode, ya dalam suasana lebaran kan wajar-wajar saja silaturahmi,” ujar Prasetyo.

Ia juga menampik adanya matahari kembar di pemerintahan.

“Jangan asosiasikan ada menteri silaturahmi kepada presiden Jokowi, kemudian dianggap ada matahari kembar, jangan begitu,” kata Prasetyo..

Menurutnya, Kabinet Merah Putih saat ini solid dan terus menjalankan tugas masing-masing di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

https://rotishops.com

Sederet Nama Calon Pengganti Paus Fransiskus, Ada dari Tetangga RI

FILE - Pope Francis greets Cardinal Luis Antonio Tagle, archbishop of Manila, second from right, and group of migrants, during his weekly general audience, at the Vatican, Wednesday, Sept. 27, 2017. (AP Photo/Andrew Medichini, File)

Kepergian Paus Fransiskus pada Senin (21/4/2025) menandai awal dari babak baru bagi Gereja Katolik. Dunia kini menyaksikan sebuah momen penting yang akan menentukan arah gereja dengan 1,37 miliar umat ini.

Sebagai Paus pertama dari Amerika Latin, Paus Fransiskus membawa gebrakan besar selama menjabat sebagai Uskup Roma. Ia menempatkan keadilan sosial, isu lingkungan hidup, dan inklusivitas sebagai inti dari pelayanannya. Kini, setelah kepergiannya, perhatian dunia tertuju pada langkah berikutnya Gereja: siapa yang akan menggantikannya, dan apakah warisan progresifnya akan diteruskan atau justru bergeser kembali ke konservatisme teologis?

Dalam beberapa minggu mendatang, para Kardinal akan berkumpul di Vatikan untuk menggelar konklaf yang sakral. Pemungutan suara secara rahasia di Kapel Sistina akan dilakukan oleh para Kardinal yang berusia di bawah 80 tahun, dan seorang paus baru akan dipilih jika mencapai dukungan dua pertiga suara.

Bila tidak tercapai, pemungutan suara akan terus berlangsung hingga muncul sosok yang disepakati. Tanda bahwa paus baru telah terpilih akan diumumkan lewat asap putih yang mengepul dari cerobong Kapel Sistina.

“Pemilihan ini tidak hanya menamakan pemimpin berikutnya, tetapi juga menentukan masa depan Gereja,” tulis Michelle Dillon, dekan College of Liberal Arts di University of New Hampshire, dilansir Newsweek.

“Hari-hari menjelang konklaf akan menjadi waktu krusial bagi para uskup dan kardinal untuk saling berdiskusi secara informal tentang arah dan harapan mereka.”

Lalu, siapa yang berpeluang terpilih?

Sejumlah nama telah mencuat sebagai kandidat kuat untuk menggantikan Paus Fransiskus. Berikut ini adalah beberapa sosok yang mencuat ke publik dan disebut sebagai calon kuat untuk menjadi Paus berikutnya.

Luis Antonio Tagle (Filipina)

Kardinal Tagle (67) menjadi favorit utama. Ia dikenal sebagai sosok progresif yang dekat dengan Paus Fransiskus dan pernah memimpin Kongregasi untuk Evangelisasi Bangsa-Bangsa. Tagle juga dikenal dengan semangat inklusivitas dan evangelisasi.

“Fakta bahwa lebih dari 100 dari para pemilih paus adalah penunjukan Fransiskus akan sangat memengaruhi hasilnya,” kata Cristina Traina, profesor dari Northwestern University.

Selain itu, asal-usulnya dari Asia-wilayah dengan pertumbuhan Katolik tercepat-menjadikannya pilihan yang sangat menarik.

Pietro Parolin (Italia)

Kardinal Parolin (70) adalah Sekretaris Negara Vatikan yang memainkan peran penting dalam diplomasi internasional, termasuk hubungan sensitif dengan China dan Timur Tengah. Ia dianggap sebagai sosok moderat yang bisa menjadi jembatan antara reformasi dan stabilitas.

Peter Turkson (Ghana)

Kardinal Turkson (76) dikenal karena kepeduliannya terhadap keadilan sosial. Sebagai mantan kepala Dikastri untuk Pengembangan Manusia Seutuhnya, ia vokal dalam isu perubahan iklim, kemiskinan, dan keadilan ekonomi.

Jika terpilih, ia akan menjadi paus Afrika pertama dalam lebih dari 1.500 tahun, sejak Paus Gelasius pada abad ke-5.

Peter Erdő (Hungaria)

Kardinal Erdő (72) adalah kandidat konservatif terkemuka. Ia adalah pakar hukum kanon dan pernah memimpin Dewan Konferensi Uskup Eropa.

Bagi mereka yang merindukan gaya kepemimpinan seperti Yohanes Paulus II atau Benediktus XVI, Erdő menawarkan kesinambungan teologis yang ketat.

Angelo Scola (Italia)

Meski usianya telah 82 tahun, Kardinal Scola tetap masuk bursa pencalonan. Ia adalah mantan Uskup Agung Milan dan pernah menjadi kandidat kuat dalam konklaf 2013.

Pandangannya yang tradisional menjadikannya harapan terakhir kaum konservatif, meski faktor usia menjadi hambatan utama.

https://musicaloci.com

Gak Selalu Berkilau, 4 Fakta Emas Ini Bikin Anda Ilfeel

Emas

Emas kembali unjuk gigi. Kilau logam mulia ini semakin menyilaukan setelah menembus rekor harga tertinggi sepanjang masa di pasar global.

Harga emas dunia kini bertengger di level US$3.300 per troy ons, bahkan sempat menyentuh US$3.344,22 per troy ons pada Rabu pekan lalu (16/4/2025), mempertegas posisi emas sebagai safe haven utama di tengah perang tarif dan ketidakpastian kebijakan suku bunga.

Lonjakan emas global berdampak besar terhadap emas Antam.  Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk meledak pada hari ini, Senin (21/4/2025).

Di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung, harga emas Antam hari ini tercatat sebesar Rp1.980. 000 atau melesat Rp 15.000 dibandingkan perdagangan Sabtu.

Harga emas Antam hari ini adalah yang tertinggi sepanjang masa dan mengungguli rekor sebelumnya di Rp 1.975.000 per gram yang tercatat pada Kamis pekan lalu.

Sepanjang bulan ini, harga emas Antam sudah mencetak rekor tujuh kali.

Fenomena lonjakan harga ini menciptakan rush baru. Di Butik Emas Antam antrean mengular sejak subuh.

Namun di balik kilaunya yang kian menyihir dan memicu rasa takut kehabisan, emas tetaplah instrumen investasi yang tidak tanpa cela. Di tengah euforia pembelian yang cenderung brutal, ada empat kerugian mendasar dari emas yang patut dipertimbangkan. Karena jika salah strategi, emas yang niatnya jadi pelindung, malah bisa jadi jebakan investasi.

1. Tidak Menghasilkan Pendapatan Pasif

Tidak seperti obligasi yang memberi kupon, deposito yang memberi bunga, atau saham yang bisa membagikan dividen emas tidak menghasilkan arus kas apapun. Nilai hanya bisa bertumbuh jika harga emas naik. Dalam masa stagnasi, emas bisa jadi beban, terutama bagi investor yang mengandalkan cash flow untuk tujuan bulanan.

2. Kurang Cocok untuk Jangka Pendek

Kelemahan lain yang kerap diabaikan: emas tidak ramah untuk investasi jangka pendek. Selain kenaikan harga yang relatif lambat, selisih antara harga beli dan harga buyback cukup tinggi, apalagi pada emas fisik.

3. Harga Bisa Turun Saat Dunia Stabil

Naiknya harga emas hampir selalu dikaitkan dengan gejolak. Entah itu pandemi, krisis geopolitik, perang tarif, atau kebijakan moneter agresif.

Namun saat dunia kembali stabil dan investor mulai berani mengambil risiko, perhatian akan beralih ke saham, properti, atau obligasi korporasi yang lebih menguntungkan.

4. Risiko Kehilangan Masih Tinggi (Untuk Emas Fisik)

Bagi yang membeli emas dalam bentuk fisik, risiko keamanan tetap jadi concern utama. Meski ada alternatif seperti safe deposit box atau asuransi, tetap ada beban logistik dan biaya tambahan.

Beberapa investor juga belum percaya pada emas digital, sementara menyimpan emas batangan di rumah juga bukan pilihan bijak tanpa sistem keamanan.

Jadi apakah perlu membeli emas? tentu saja, emas tetap punya tempat dalam portofolio investasi. Tapi proporsinya harus tepat idealnya 5-10% dari total aset. Dan jangan pernah beli hanya karena “yang lain beli” atau “harga lagi naik.”

FOMO (Fear of Missing Out) bisa membuat Anda membeli di puncak harga, hanya untuk menjual di titik terendah karena panik.

Sementara The Fed belum memberikan kepastian soal arah suku bunga, dan ketegangan AS-China belum mereda, harga emas bisa terus menanjak. Tapi seperti kata Warren Buffett, “Be fearful when others are greedy.”

https://medialoperations.com

Mohon Perhatian, Jepang Butuh 150.000 Tenaga Kerja Baru-Gaji Segini

Ikatan Pengusaha Kenshuusei Indonesia (IKAPEKSI) Pranyoto Widodo. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

Ketika banyak masyarakat teriak sulitnya lapangan pekerjaan di dalam negeri, ternyata di Jepang masih membutuhkan ratusan ribu tenaga kerja, mencakup di berbagai sektor. Selain itu gaji yang diberikan juga mencapai dua digit. Hal ini diklaim menjadi penarik bagi sebagian masyarakat pencari kerja untuk merantau ke Jepang.

“Lowongan pekerjaan di Jepang sekarang yang terbuka sangat lebar, 150.000 pekerja, itu terbuka untuk seluruh dunia. Cuma peluang paling besar pasarnya di Indonesia. Karena notabene orang Indonesia cukup disukai dengan orang Jepang,” kata Ketua Ikatan Pengusaha Kenshuusei Indonesia (IKAPEKSI) Pranyoto Widodo di gedung Vokasi Kemnaker, Senin (21/4/2025).

“Gaji untuk magang bisa Rp 12 juta, Tergantung prefektur, sama kayak kita. Jadi gajinya sama kayak kita kalau kita ngelihat wilayah per daerah. Kalau daerahnya semakin ke desa, sebetulnya makin murah UMR-nya itu,” kata Frans.

Calon tenaga kerja yang baru lulus harus mengikuti pelatihan untuk mendapatkan sertifikasi bahas Jepang.

“Sertifikat JLPT N4 Bahasa Jepang adalah bukti resmi yang menunjukkan bahwa pemegangnya telah mencapai level kemampuan bahasa dasar, termasuk pemahaman kosakata, tata bahasa, pemahaman bacaan, dan pemahaman percakapan. Pengusaha di Jepang sangat menyukai tenaga kerja yang berasal dari Indonesia, peluangnya masih sangat besar,” ujarnya.

Dengan adanya program magang ke Jepang, satu anak yang magang ke Jepang otomatis akan mengurangi tiga orang yang menganggur.

“Pertama, anak itu sendiri, kedua Bapak atau Ibunya yang tidak memiliki usaha. Pasti anaknya akan membuatkan usaha bagi orang tuanya dari penghasilan bekerja di Jepang seperti membuka toko kelontong hingga membeli sawah atau kebun,” tuturnya.

Tenaga kerja yang telah magang selama 3 tahun, bisa kembali bekerja di Jepang dengan penghasilan yang lebih besar.

“Kultur di Indonesia masih kembali ke rumah, ada yang membuka usaha di sektor manufaktur di wilayah Bekasi dan Cikarang. Jika kembali bekerja ke Jepang, akan mendapatkan penghasilan mulai dari Rp 12 juta yang bekerja di sektor pertanian, tergantung upah di wilayahnya,” tegasnya.

https://latantedc10restaurant.com

Panggung Dunia di Osaka: Strategi Indonesia Pacu Investasi-Pariwisata

Seorang pengunjung berjalan di depan Paviliun Indonesia dalam World Expo 2025 Osaka, Jepang, Rabu (16/4/2025). (CNBC Indonesia/Angga Yosua)

Ketika dunia tengah mencari arah baru dalam menghadapi tantangan masa depan, dari krisis iklim hingga kesenjangan sosial, World Expo 2025 di Osaka hadir menawarkan harapan.

Diselenggarakan mulai 13 April hingga 13 Oktober 2025, pameran World Expo Osaka 2025 ini mengusung tema besar “Designing Future Society for Our Lives” dan diproyeksikan menyedot 28 juta pengunjung dari seluruh penjuru dunia. Ini bukan sekadar ajang pamer teknologi canggih, melainkan panggung besar bagi negara-negara untuk menunjukkan visi, nilai, dan solusinya demi dunia yang lebih berkelanjutan.

Sebagai tuan rumah, Jepang menawarkan reputasi pelayanan yang paripurna, dan panggung ini menjadi sangat strategis bagi Indonesia.

Tak hanya memperkuat relasi bilateral, tapi juga memperluas jejaring dengan investor dan wisatawan dari berbagai negara. Dengan lebih dari 150 negara dan 25 organisasi internasional berpartisipasi, Indonesia menargetkan 2,8-3,5 juta kunjungan ke paviliunnya. Target angka ini demi peluang emas untuk mendongkrak nation branding, investasi, serta kunjungan wisatawan mancanegara.

Jika menengok ke belakang, World Expo Dubai 2020 telah membuktikan bagaimana satu ajang internasional bisa membawa dampak jangka panjang. Paviliun Indonesia kala itu sukses menarik 2,5 juta pengunjung dan menaikkan peringkat Nation Brand Index Indonesia.

Tak hanya itu, Indonesia juga mencatat transaksi potensial senilai US$ 2 miliar atau sekitar Rp 33,64 triliun (US$1=Rp 16.820) dan penandatanganan berbagai MoU bisnis strategis. Tak heran bila pasca expo, realisasi investasi dari Uni Emirat Arab melonjak hingga 73% dibandingkan periode sebelumnya.

Kini, panggung itu hadir lebih dekat di Asia, di Osaka. Bagi Indonesia, keikutsertaan dalam World Expo 2025 bisa menjadi momentum percepatan investasi, khususnya dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi jangka menengah yang ditetapkan dalam RPJMN 2025-2045.

Dengan kebutuhan investasi nasional mencapai Rp47.573 triliun pada 2025-2029, serta dominasi investor asing dari Asia, maka eksistensi Indonesia dalam ajang ini menjadi penting. Pada 2023 Jepang sendiri berada di peringkat keempat sebagai negara penyumbang investasi langsung (Foreign Direct Investment/FDI) terbesar ke Indonesia.

Wah, PSSI Malaysia Dikritik Gara-Gara Mau Naturalisasi 7 Pemain Bola

Malaysia's team players pose for the group picture ahead of the international friendly football match between Malaysia and Philippines at Bukit Jalil National Stadium in Kuala Lumpur on September 4, 2024. (Photo by Izzuddin Zulkainan / AFP)

Kritikus olahraga Sadek Mustaffa mengkritik langkah naturalisasi pemain yang dilakukan oleh Federasi Sepak Bola Malaysia. Ia mengatakan bahwa sepak bola Malaysia mulai melupakan akarnya di tengah apa yang disebut “revolusi tim nasional.”

Putera Mahkota Johor Tunku Ismail Sultan Ibrahim mengungkapkan bahwa Harimau Malaya akan diperkuat dengan masuknya tujuh pemain kelahiran Malaysia yang saat ini bermarkas di luar negeri.

Sejauh ini, tim nasional telah menggunakan delapan pemain kelahiran luar negeri, yaitu Mohamadou Sumareh, Liridon Krasniqi, Guilherme de Paula, Sergio Aguero, Lee Tuck, Endrick Dos Santos, Paulo Josue, dan Hector Hevel.

Sadek berpendapat bahwa proyek naturalisasi, yang awalnya bertujuan sebagai strategi jangka pendek, kini tampaknya menjadi prioritas. Di sisi lain ia berpendapat upaya untuk mengembangkan bakat muda telah dikesampingkan.

Ia menyoroti keputusan Liga Sepak Bola Malaysia (MFL) untuk membatalkan Piala MFL U-23 untuk musim 2026 sebagai tanda yang mengkhawatirkan bahwa sepak bola Malaysia mengabaikan pengembangan pemain muda.

“FA Malaysia (FAM) menyatakan bahwa naturalisasi adalah inisiatif jangka pendek dan mereka akan fokus pada peningkatan pengembangan pemain untuk menghasilkan bakat berkualitas bagi tim nasional. Namun, yang kami lihat hanyalah ketergantungan yang berlebihan pada naturalisasi,” kata Sadek seperti dikutip dari New Strait Times, Selasa (2/4/2025).

“Klub-klub M-League ingin membatalkan Piala MFL. Jadi di mana inisiatif untuk meningkatkan program pengembangan? Apa yang sebenarnya terjadi dengan peta jalan F:30 FAM, yang memprioritaskan pengembangan pemain muda?,” sambungnya.

Sadek menilai FAM telah melupakan perannya dalam mengembangkan pemain dan malah fokus pada naturalisasi pemain sepak bola. Mungkin FAM harus pindah dari Kelana Jaya dan bermarkas di luar negeri karena perhatian utamanya tampaknya adalah mencari pemain asing untuk mewakili Malaysia.

“Kondisi sepak bola Malaysia saat ini mengkhawatirkan. Pemain muda mungkin merasa bahwa mereka memiliki sedikit peluang untuk masuk ke tim nasional,” ucapnya

Sadek juga menyesalkan kurangnya pengakuan untuk mendiang Rahim Abdullah, legenda skuad Olimpiade Munich 1972 Malaysia dan mantan pelatih tim nasional.

“Kita pernah berkompetisi di Olimpiade Munich 1972 dengan pemain lokal, dan saat itu, kita bisa menyamai negara lain. Namun, kita gagal menghormati legenda kita, bahkan sampai mati,” ucap Sadek

“Jika kita terus mengabaikan warisan sepak bola kita dan terlalu fokus pada naturalisasi pemain asing, kita berisiko kehilangan identitas Malaysia kita,” lanjutnya.

kera4d

Tips Psikolog Hadapi Pertanyaan ‘Kapan Nikah?’ Saat Libur Lebaran

Warga antre untuk masuk Istana Negara di acara open house Lebaran 2025 Presiden Prabowo Subianto, Jakarta, Senin, (31/3/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Lebaran memang identik dengan momen kumpul keluarga dan silaturahmi. Namun, bagi sebagian orang, momen ini justru memicu stres emosional akibat pertanyaan sensitif seperti “kapan nikah?”, “kerja di mana?”, hingga “sudah punya rumah?”

Psikolog dari IPB University Nur Islamiah, MPsi, PhD, atau akrab disapa Bu Mia mengingatkan, perubahan rutinitas, tekanan sosial, hingga ekspektasi budaya saat Lebaran bisa berdampak pada kesehatan mental. Terlebih, kata ia, ketika harus terus berinteraksi dengan banyak orang, seperti menerima tamu tanpa jeda atau memenuhi berbagai undangan.

“Kita tidak punya kewajiban untuk menyenangkan semua orang. Penting untuk mengenali batas psikologis diri agar tidak kelelahan,” jelas Mia dalam keterangan resminya dikutip dari website resmi IPB University, Selasa (1/4/2025) .

Menurutnya, penting untuk mengatur ekspektasi pribadi dan menetapkan batas psikologis (psychological boundaries). Ini bisa dimulai dari memilih percakapan yang ingin diikuti hingga memberi ruang untuk menyendiri sejenak tanpa rasa bersalah.

“Menarik diri sejenak bukan berarti tidak menghargai orang lain. Ini justru cara menjaga diri agar tetap sehat secara emosional,” lanjutnya.

Mia juga menyarankan agar pertanyaan-pertanyaan pribadi dijawab dengan kalimat diplomatis dan singkat, semisal: “Masih dalam proses, mohon doanya ya.”

Kalimat semacam itu cukup untuk menjaga privasi tanpa harus menjelaskan terlalu dalam, sekaligus tetap menjaga suasana tetap hangat.

Ia pun menegaskan pentingnya menyeimbangkan waktu untuk berkumpul dan waktu untuk diri sendiri. Seperti, dengan bangun lebih pagi untuk menikmati ketenangan atau menyendiri sebentar di kamar. Jika merasa lelah atau emosi mulai terganggu, jangan abaikan.

“Validasi perasaan tersebut penting, termasuk dengan mengambil waktu untuk berjalan kaki, berwudhu, atau beribadah secara lebih tenang,” ujarnya.

Bagi yang menjalani Lebaran seorang diri, perasaan sepi bisa semakin terasa. Mia menyarankan untuk tetap menjalin koneksi emosional melalui panggilan video atau chat dengan orang terdekat.

“Merasa hampa saat melihat orang lain berkumpul itu wajar. Jangan memendam semuanya sendiri,” katanya.

Mia menekankan bahwa Lebaran bukan ajang untuk terlihat paling bahagia atau paling sukses

“Kita tidak harus selalu kuat. Memberi ruang untuk diri sendiri justru merupakan bentuk kekuatan emosional yang matang,” ujarnya menutup.

https://donatodipoce.net/

Mau Kulit Tetap Sehat-Glowing Saat Libur Lebaran? Ini Kata Pakar Kulit

4 Memilih Asuransi untuk Perempuan (Cover)

Tampil maksimal saat Lebaran menjadi keinginan banyak orang. Tapi, melakukan perawatan kulit secara agresif justru tidak disarankan, terutama menjelang momen penting seperti Idulfitri.

Ini disampaikan dokter spesialis kulit sekaligus dosen di Departemen Dermatologi dan Venereologi, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (UNAIR), Prof Dr M Yulianto Listiawan. Menurutnya, perlu kehati-hatian dalam melakukan perawatan kulit saat momen Lebaran.

“Jangan memulai prosedur perawatan kulit yang tidak biasa menjelang Lebaran. Jika terjadi reaksi yang tidak diharapkan, akan sulit ditangani saat momen penting tersebut,” kata Prof Yulianto dalam keterangannya dikutip website resmi Unair, Selasa (1/4/2025).

Ia mencontohkan prosedur chemical peeling atau pengelupasan kulit yang memang memiliki hasil baik, namun bisa menimbulkan efek samping seperti down time. Itu adalah kondisi kulit tampak kemerahan atau mengelupas sebelum membaik.

Prof Yulianto menyarankan agar masyarakat tetap memilih perawatan konservatif yang ringan dan aman, seperti:
– Membersihkan kulit secara rutin
– Menggunakan pelembap untuk kulit kering
– Melindungi kulit dari sinar matahari
– Memakai produk yang sudah biasa digunakan sebelumnya

“Jangan tergoda perawatan instan. Fokus pada perawatan yang sudah dikenal kulit kita, agar terhindar dari efek tak diinginkan,” tegasnya.

Selain perawatan luar, Prof Yulianto juga menekankan pentingnya menjaga asupan makanan bergizi, terutama yang kaya antioksidan, seperti buah dan sayuran segar. Ia mengingatkan, kulit mencerminkan kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan.

“Kulit butuh energi untuk menjaga kualitasnya. Makanan sehat berperan penting, terutama makanan yang bebas dari zat aditif seperti pengawet dan pewarna buatan,” jelasnya.

Seiring bertambahnya usia, kemampuan kulit dalam menangkal racun dan stres oksidatif menurun. Maka, kata ia, antioksidan menjadi kunci penting dalam membantu tubuh menetralkan racun.

Prof Yulianto juga terus mengingatkan, Lebaran bukan waktu yang ideal untuk mencoba produk atau prosedur baru. “Lebih baik menjaga kondisi kulit tetap stabil, daripada ambisi tampil instan tapi berujung iritasi,” katanya.

https://calgaryelectioncandidates.com/