
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian membeberkan saat ini produksi mobil listrik (electric vehicle/EV) dalam negeri masih jauh dari target yang telah ditentukan untuk tahun 2025.
Asisten Deputi Bidang Pengembangan Industri Logam, Mesin, Transportasi, Elektronika, dan Komoditas Kemenko Perekonomian Atong Soekirman mengatakan, produksi mobil listrik di Indonesia sepanjang tahun 2025 baru mencapai 25.861 unit dari target yang telah ditentukan sebanyak 400.000 unit.
“Karena dalam perencanaan nasional di Indonesia, dalam target 400.000 unit di tahun 2025, kita baru produksi 25.861 unit,” jelasnya dalam acara Korea-Indonesia Economic Partnership Forum, di Jakarta, dikutip Rabu (25/6/2025).
Untuk angka penjualannya, kata Atong, lebih tinggi dibandingkan angka produksi yakni per saat ini tercatat mencapai 43.189 unit. Atong mengatakan, ketimpangan tersebut mengartikan, banyak mobil listrik yang digunakan di dalam negeri merupakan produk impor.
“Kemudian penjualannya 43.189 unit. Itu artinya EV dipastikan impor. Ya, seperti yang disebutkan, karena investasi terkait dengan fasilitas impor EV,” tambahnya.
Walau masih jauh dari target produksi mobil listrik di Tanah Air, Atong mengatakan, hal tersebut jadi potensi bagi industri mobil untuk bisa berinvestasi di Indonesia lantaran dia menilai pasar mobil dalam negeri besar.
“Dan kita lihat targetnya sendiri, masih produksi 400.000 unit. Kemudian produk di tahun 2025, masih banyak gap. Itu artinya ada potensi pasar bagi produsen. Jadi, ini potensi di Indonesia,” pungkasnya.