
Calon Ketua Umum Ikatan Alumni (ILUNI) Universitas Indonesia Boni Hargens menyatakan keinginannya untuk memperkuat dan menonjolkan fungsi ILUNI UI sebagai advokasi kebijakan sehingga akan menjadikannya sebagai laboratorium gagasan.
“Jadi kita dirikan Tower Iluni, kita akan punya sentra-sentra untuk analisis kebijakan di sana, dan kita lakukan advokasi kebijakan kepada pemerintah,” kata Boni dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu.
Dalam perlombaan catur “FUN Chess FISIP UI Bersaudara” yang digelar di Jakarta, Minggu, Boni mengatakan keinginannya itu dimaksudkan untuk membantu pemerintah mendiagnosa adanya kebijakan yang salah, dan memberikan alternatif saran yang berdasarkan pada hasil kajian ILUNI UI.
Boni juga memastikan ILUNI UI akan mendukung dan mengawal pernyataan spektakuler dari Presiden Prabowo Subianto untuk menindak tegas tambang-tambang ilegal dan korupsi di setiap instansi khusus BUMN. Menurut dia, langkah Prabowo ini akan mencegah kebocoran anggaran negara dan meningkatkan pendapatan negara.
“Jika Pak Prabowo bicara soal pemberantasan tampang ilegal, bicara soal korupsi BUMN, bagi kami itu terobosan besar. Karena memang berkurangnya potensi pendapatan negara disebabkan oleh hilangnya potensi uang negara karena korupsi, aktivitas tampang ilegal dan sebagainya,” kata dia.
Ia menilai dengan terobosan dan keberanian Presiden Prabowo, maka pemerintah tidak perlu lagi mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang membebani rakyat seperti kenaikan pajak PBB hingga ratusan persen di Pati, Semarang, Jombang, Cirebon dan daerah-daerah lain.
“Pendekatan yang paling visibel dan juga tepat konteks, yaitu mengelola kembali manajemen pertambangan, menghabisi semua akar masalahnya yaitu penambangan ilegal,” tambahnya.
Sedangkan untuk memperkuat silaturahim antar alumni, ia menggelar lomba catur terutama bagi alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UI.
Menurutnya, catur bukan masalah strategi semata, tetapi juga keterikatan dan kerjasama. Langkah lawan sangat tergantung pada langkah pemain, begitu juga sebaliknya. Selain itu, setiap bidak memiliki perannya masing-masing, karena itu perlu adanya kerjasama dan saling ketergantungan satu sama lain.
“Artinya akan ada keterikatan antara dua pemain itu, menunjukkan bahwa kita semua ini memang harus saling terikat, terikat oleh persaudaraan, oleh komitmen untuk mengedepankan kepentingan umum, bukan kepentingan pribadi atau kelompok,” ujar Boni.