Adu gagasan pemberdayaan, 8 tim mahasiswa masuk final Innovilleague

Adu gagasan pemberdayaan, 8 tim mahasiswa masuk final Innovilleague

Sebanyak delapan tim finalis terpilih untuk maju ke babak final dalam kompetisi Innovilleague yang digelar oleh Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat.

“Salah satu misi utama ketika turun ke masyarakat adalah pengentasan kemiskinan. Kita harus memastikan bahwa setiap langkah pengabdian memberi dampak nyata,” kata Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Daerah Tertentu (Deputi KPMDDTDT), Abdul Haris di Surabaya, Jawa Timur, Rabu.

Hal itu disampaikan Abdul Haris saat membuka babak final Innovilleague: Liga Pemberdayaan Masyarakat Desa 2025 di Universitas Negeri Surabaya.

Delapan tim finalis tersebut berasal dari Universitas Sumatera Utara, Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta, Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Lambung Mangkurat, dan Universitas Negeri Gorontalo.

Haris berpesan kepada mahasiswa bahwa upaya pengabdian harus dijalankan dengan misi yang jelas, salah satunya pengabdian yang bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan sesuai target dan tujuan yang dicanangkan oleh pemerintah.

Kompetisi Innovilleague merupakan program inisiasi Kemenko Pemberdayaan Masyarakat berkolaborasi dengan Forum Rektor Indonesia (FRI) dan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI).

Tahun ini, Innovilleague diikuti oleh 482 tim, dengan total peserta 1.894 mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia.

Seluruh tim saling beradu Gagasan Pemberdayaan Masyarakat (GPM), hingga terpilih 8 tim yang melaju ke babak final.

Haris menyampaikan bahwa kompetisi ini menjadi wujud nyata keterbukaan pemerintah terhadap terobosan kemajuan dan inovasi yang datang dari berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi.

Lebih lanjut, Abdul Haris mengatakan pengentasan kemiskinan merupakan agenda prioritas Presiden Prabowo Subianto yang tertuang dalam RPJMN Asta Cita Nomor 6 dan Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025.

Kemudian, target pemerintah adalah menurunkan angka kemiskinan menjadi 4,5 persen pada 2029 dan mencapai kemiskinan ekstrem nol persen pada 2026.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*